Cari Blog Ini

LAPORAN UTAMA, PENDIDIKAN, KESEHATAN, LINGKUNGAN, DAERAH

Sabtu, 25 Desember 2010

Silaturrahmi Keluarga Besar SMP SMK Satnas & STKIP PS Bekasi


Suwartono memberikan SK pengangkatan kepsek SMK
Bekasi (MAJALAH KOMUNITAS) – Yayasan Persada Nusantara, Yayasan ISCI dan Yayasan II sebagai pengembang pendidikan SMP/SMK Satria Nusantara dan STKIP PS Bekasi mengadakan silaturrahmi antar keluarga besar karyawan, staf, dosen, guru dan pengurus yayasan di RM Wulan Sari, Sabtu, 25 Desember 2010.

Kegiatan ini sebagai wujud kebersamaan dalam membangun dan meningkatkan komunikasi antar pengurus yayasan dan guru serta dosen yang bernaung pada SMP/SMK dan STKIP PS Bekasi.

Menurut Ketua STKIP PS Bekasi, DR Suwartono SB SPd MM kegiatan ini untuk mendekatkan silaturrahmi antar sesama karyawan dalam mewujudkan tanggungjawab dan kepedulian membesarkan dan membangun pendidikan sehingga mampu menghasilkan siswa dan mahasiswa yang berkualitas yang akhirnya output dan outcomenya bisa dimanfaatkan dan berguna bagi masyarakat luas.

Ia berterima kasih kepada seluruh karyawan yang telah mendedikasikan dirinya ikut membangun dan membesarkan yayasan tersebut. “STKIP sudah berdiri sejak 1998 dan sudah meluluskan 5 angkatan. Sedangkan SMP/SMK Satnas baru berdiri sehingga masih disubsidi sebesar 70 persen. Namun demikian saya ucapkan terima kasih atas kebersamaan ini,” ungkapnya dihadapan seluruh keluarga besar karyawan dalam sambutannya.

Indri dan Martono (tengah) teladan
Banyak hal yang sudah dihasilkan oleh STKIP PS Bekasi. Salah satunya yang terbaru mendirikan koperasi karyawan yang sudah berdiri sejak Juni 2010 lalu. Dengan demikian dia berharap koperasi tersebut dapat memberikan manfaat untuk semua keluarga yang bernaung baik di STKIP maupun di SMP/SMK Satnas.

Acara selain ramah tamah juga memberikan apresiasi dan penghargaan kepada staf/karyawan dan dosen teladan. Kali ini yang berkesempatan mendapatkan penghargaan sebagai dosen teladan adalah Drs Martono MM. Sedangkan staf dan karyawan teladan oleh Khotifah Indriawati STP.

Kegiatan ini sekaligus melantik kepala sekolah, wakil, dan pengurus SMP/SMK Satria Nusantara. Beberapa yang dilantik diantaranya Suparman SPd MPd sebagai Kepala Sekolah SMP Satria Nusantara, Hadi Aliyanto SPdT Kepala Sekolah SMK Nusantara, Titin Yuni HM SPd Wakabid Kurikulum SMK, Husni Mubarok Wakabid Kesiswaan SMK, H Ahmad Qurtubi Wakabid Humas SMK, Zaenal Arifin SS Wakabid Sarana dan Prasarana SMK, dan Yoyok Purnomo Kabag TU SMP/SMK Satnas. (001/prawoto)


·         Dari Kiri-Kanan : Suparman, S.Pd, M.Pd Kepala Sekolah SMP Satria Nusantara; Hadi Aliyanto, S.Pd.T Kepala Sekolah SMK Nusantara; Titin Yuni H.M, S.Pd Wakabid Kurikulum SMK; Husni Mubarok Wakabid Kesiswaan SMK; Ir. H. Wendi Wardiawan, S.Pd, MM Puket III STKIP PS Bekasi; Dr. Suwartono SB., S.Pd, MM Ketua STKIP PS Bekasi; Drs. H. Kamran Erang, MBA, MM Kaprodi Ekonomi; H. Ahmad Qurtubi Wakabid Humas SMK; Zaenal Arifin, S.S Wakabid Sarana dan Prasarana SMK; Yoyok Purnomo Kabag TU SMP/SMK Satnas; Sri Partono Pelaksana Harian Yayasan ISC (photo: Prawoto)

Kamis, 23 Desember 2010

O2SN Banyuresmi Meriah


Banyuresmi – Olimpiade Olahraga Siswa Sekolah Nasional (O2SN) yang diselenggarakan oleh Gugus Dewi Sartika Kecamatan Banyuresmi tahun 2010 bukan sekedar kompetisi tahunan siswa sekolah dasar (SD) yang bersifat rutinitas semata, tetapi sebagai momentum yang benar-benar dimanfaatkan untuk mencari bibit-bibit baru dalam rangka pembinaan potensi olahraga siswa SD. Oleh karenanya, penyelenggaraan O2SN tidak dijadikan kompetisi memperebutkan juara, melainkan untuk menseleksi potensi siswa berbakat ditiap sekolah untuk kemudian dibina melalui training center ditingkat Gugus Dewi Sartika.

Selasa, 21 Desember 2010

Uniga Wisuda 472 Orang Di Acara Dies Natalis ke-12


Garut (MAJALAH KOMUNITAS) - Universitas Garut (Uniga) kembali mewisuda sebanyak 472 orang dari berbagai program; Program Diploma, Sarjana, dan Program Magister. Dari jumlah tersebut 87 orang diantaranya memperoleh nilai dengan Indeks Prestasi Kumulatif Cumlaude. Sejak berdiri tahun 1973 dengan Sekolah Tinggi dan fakultas yang kemudian menjadi Universitas Garut tahun 1998, telah menghasilkan 13.808 alumni. Mereka telah terserap di lingkungan pemerintahan, pembangunan dan pengembangan kemasyarakatan di berbagai bidang kehidupan.

Meski demikian, seperti disampaikan Rektor Uniga, Prof. Dr. H. Endang Soetari Ad, M.Si, jumlah tetrsebut dipandang belum sepadan dibandingkan dengan kebutuhan sumber daya manusia untuk akselerasi pembangunan pada saat bangsa menghadapi tantangan global dan nasional yang semakin kompleks.

Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal, Ir. H. A. Helmy Faishal Zaini, dalam orasi ilimiah yang dibacakan Deputi Bidang Pengembangan SDM, menyebutkan hingga kini (RPHJM 2010-2014) masih terdapat 183 daerah tertinggal, 70 % (128 kabupaten) diantaranya berada di Kawasan Timur Indonesia, dan 30 % (55 Kabupaten) berada di Kawasan  Barat Indonesia.

Dijelaskan, 6 kriteria daerah tertinggal, yaitu : aspek ekonomi, SDM, ketersediaan infrastruktur, aksesibilitas, kemampuan keuangan daerah, dan aspek karakteristik daerah. Dari 183 daerah tertinggal, terdapat 27 kabupaten di daerah perbatasan, dari jumlah tetrsebut, 14 kabupaten diantaranya memiliki 52 pulau terluar. Sementara, dari 156 kabupaten non perbatasan, 9 kabupaten diantaranya memiliki pulau terluar, dan yang berpenghuni hanya 25 pulau dengan total penduduk sekitar 71,431 jiwa.

Meski demikian terdapat potensi yang ada belum terkelola dengan maksimal, maka terkait dengan permasalahan pengeleolaan sumber daya alam di daerah tertinggal , merupakan peluang usaha bagi para pencari kerja baru, termasuk lulusan Uniga. Ia menyatakan keanekaragaman suber daya hayati dan non hayati ini dapat menjadi peluang bagi pengembangan riset baik untuk kepentingan sains maupun untuk kebutuhan masyarakat dewasa ini.

Ia berharap Uniga dapat mengambil peran yang lebih besar untuk penegmbangan potensi sumber daya alam terutama di daerah tertinggal di Jawa Barat, ayiotu Kabupaten Garut dan Kabupaten Sukabumi.”Kami mendorong dan memfasilitasi para periset untuk melakukan kegiatan pengkajian atu riset ilmiah termasuk peran pemberdayaan masyarakat melalui fungsi Pengabdian masyarakat sebagai bagian dari Tridarma Perguruan Tinggi”, pungkasnya.

Sementara itu Bupati Garut H. Aceng H.M. Fikri, S.Ag, saat memberikan sambutan pada acara Wisuda dan Dies Natalis ke-12, di Halaman Kampus Uniga, Jalan Raya Samarang, Selasa (21/12), mengharapkan Uniga dapat tampil untuk menjadi pelopor dan memberikan teladan, termasuk agar dengan prinsip dasar nilai dan jati diri yang telah dimiliki oleh Uniga, seluruh sivitas akademikanya berkenan untuk turut meningkatkan pengabdian dan perannya dalam membangun daerah kita yang masih tertinggal.

Wisuda yang dihadiri dari jajarabn Kopertis Wilayah IV, Kopertais Wilayah II, dan para dosen, ditandai dengan penandatangan MoU antar Universitas Garut dengan Indonesia Power, KONI dan KADIN dalam rangka menjalin kemitraan dan kerja sama program di bidang community development, olah raga dan kewirausahaan. (Biro Garut/Nina Suviana)

2011, Anggaran Pendidikan 243,3 Triliun


Kementerian Pendidikan Nasional akan menerima anggaran pendidikan pada APBN 2011 sebesar Rp 243,3 triliun atau 20,2 persen dari Rp 1,202 triliun total APBN. Anggaran tersebut dibagi dalam porsi anggaran yang melekat pada kementerian atau lembaga di pusat dan anggaran transfer ke daerah baik yang berbentuk dekonsentrasi di provinsi maupun berbentuk dana alokasi khusus (DAK) pendidikan.

Di kementerian maupun yang masuk dalam lembaga di pusat anggaran tersebut terserap sebesar Rp 84,175 triliun. Sedangkan anggaran lewat transfer ke daerah mencapai Rp 156,600 triliun. Dari anggaran sebesar itu, digunakan sebagai pengembangan pendidikan nasional Rp 2,5 triliun, program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun sebesar Rp 9,2 triliun (3,78%), biaya operasional sekolah (BOS) untuk tingkat SD/SMP dan sederajat Rp 16,8 triliun (6,9%), serta perbaikan gedung SD/SMP yang masuk dalam ploting dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp 10 triliun (4,1%).

Khusus untuk dana BOS, langsung masuk pada APBD kabupaten/kota penerima lewat dana transfer ke daerah. Sehingga BOS mulai tahun 2011 pengelolaan tidak lagi melewati Kementerian Pendidikan Nasional dan Dinas Pendidikan Provinsi. (bang imam)

Kamis, 16 Desember 2010

Walikota Bekasi di Tahan di LP Salemba





3 KASUS MENJERAT MOCHTAR MOHAMAD :

1. Pemenangan Adipura 2010
M2 memerintahkan kepala dinas, camat, dan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) agar berpartisipasi atau berkontribusi memberikan dana untuk digunakan dalam keperluan pengurusan pemenangan penghargaan Adipura


2. Pengesahan APBD 2010
Upaya penyuapan terkait pengesahan APBD tahun 2010. Walikota meminta dana partisipasi sebesar 2 persen dari anggaran proyek kepada beberapa kepala dinas guna mempercepat proses pengesahan APBD tahun 2010

3. Pertanggungjawaban APBD 2009
MM selaku Walikota mengadakan perjanjian kredit multiguna untuk keperluan pribadi. Untuk pelunasan kredit tersebut, MM memerintahkan stafnya untuk membantu penyelesaian pembayaran kredit dengan menggunakan dana dari kegiatan dialog, yaitu audiensi Walikota dengan tokoh masyarakat atau organisasi tahun anggaran 2009 yang ada pada Subbagian Tata Usaha Pimpinan atau Protokol dengan cara mark up dan SPJ Fiktif.

KPK kemudian menahan Walikota Bekasi, Mochtar Mohamad ke rumah tahanan (Rutan) Salemba Jakarta, Senin, 13 Desember 2010


Biodata


Nama: 
Mochtar Mohamad

Tempat Tanggal Lahir:
Gorontalo, 26 Oktober 1964

Alamat:         
JL. Kenari III No 4 RT 004/08
Kota Baru - Bekasi Barat

Riwayat Pendidikan:
SD TELAGA GORONTALO tahun 1977
SMPN TELAGA GORONTALO tahun 1981
SMAN PEMBANGUNAN GORONTALO tahun 1984
Sarjana S1 tahun 2007
                
Pengalaman Organisasi:     
KETUA BNK KOTA Bekasi
PASKIBRAKA
PRAMUKA
KARANG TARUNA

Pengalaman Pekerjaan:
KOMISARIS M2 GROUP
DIREKTUR PT CATUR PUTRA MANDIRI
DIREKTUR PT DAYA CIPTA
ANGGOTA DPRD KOTA BEKASI 1999 – 2003
WAKIL WALIKOTA BEKASI 2003 – 2008

Jabatan Sekarang:
WALIKOTA BEKASI
KETUA DPC PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN KOTA BEKASI

Kamis, 09 Desember 2010

UN 2011 Tetap Dilaksanakan

Ujian Nasional Tahun Ajaran 2010/2011 tetap dilaksanakan, inilah salah satu alasan Kementerian Pendidikan Nasional tetap mengadakan UN


"Apakah nilai delapan di sekolah A, sama dengan nilai delapan di sekolah B?" Tanya Mendiknas, "Sama angkanya. Tapi apakah kualitasnya sama? Belum tentu, maka dari itu dibutuhkan UN,"  kata Muh. Nuh di Palembang, Sabtu, 04 Desember 2010.

Bagaimana pendapat anda???????????

Rabu, 08 Desember 2010

Visi IGRA Kota Bekasi : Menuju Pendidikan Islam Yang Berkarakter


Vovi Fauziah, Ketua PD Igra Kota Bekasi
Ternyata prestasi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) terutama yang tergabung dalam Ikatan Guru Raudhatul Atfhal (IGRA) tidak kalah kemampuan akademiknya dengan guru sederajat di sekolah umum. Seperti yang dituturkan oleh Ketua Umum IGRA Kota Bekasi, Vovi Fauziah SPdI kepada Komunitas beberapa waktu lalu di Bekasi, banyak program untuk meningkatkan SDM guru IGRA telah berhasil dilaksanakan dan menuai prestasi gemilang.

Misalnya pada tahun 2008-2009 berturut-turut menyabet juara I sebagai guru teladan tingkat Wilayah se Provinsi Jawa Barat. Sedangkan di tahun 2010 ini Kota Bekasi (guru RA,red) juga menyabet juara I Kepala Sekolah Tingkat RA pada pemilihan guru dan kepala RA/Madrasah kreatif dan inovatif tingkat Wilayah Jabar. “Gurunya kami berhasil juara II,” kata Vovi Fauziah Ketua PD IGRA Kota Bekasi saat wawancara dengan Komunitas. Kepala sekolah tersebut selanjutnya mengikuti lomba kasek inovatif dan kreatif tingkat nasional yang mewakili Jabar.

Buah dari keberhasilan tersebut bukan didapat secara gratis. Menurut Ibu Cicih Nuraini SPd Ketua II PD IGRA yang mendampingi Ibu Fauziah, keberhasilan puncak sebagai juara satu berkat kegiatan rutin setiap bulan dalam pelaksanaan TOT (training og trainers) guru RA. “Tiap bulan kami lakukan dengan swadaya, priodik dan gratis. Sehingga saat ini kami memiliki 50 stok guru yang mumpuni dalam SDM berkualitas. Dan buktinya perwakilan itu mampu sukses menjadi yang terbaik di tingkat wilayah,” jelas Ibu Cicih.

Untuk meningkatkan dan memeratakan kemampuan guru, kemudian IGRA melebarkan sistem hingga di tingkat kepengurusan kecamatan dengan membentuk gugus/KKG dan grup serta mengadakan seminar-seminar pada tema ilmu khususnya yang lagi tren saat ini yaitu pendidikan berkarakter.

“Niatnya menuju Islam yang berkualitas, atau guru Islam yang berakhlakul karimah,” kata Cicih lagi. Selain itu, karena memiliki pendanaan dari swadaya, sudah dilakukan pembelian infokus dan laptop untuk tiap kecamatan. Sehingga IGRA PD 2 tidak lagi memberikan materi langsung terhadap guru RA karena sudah ada generasi di tingkat kecamatan.

“Belum lama ini, kami juga memberikan pelatihan IT terhadap guru RA. Biar mereka melek teknologi,” jelas Cicih.

Sedangkan untuk siswa-siswi RA, IGRA Kota Bekasi secara rutin melaksanakan kegiatan minimal 2 kali setahun. Diantaranya, festival anak taqwa. Festival ini memperlombakan seni, olahraga, lomba kognitif seperti cerdas-cermat sebagai inovasi pendidikan. Tingkat kepandaian siswa yang belajar di RA tidak kalah dengan yang belajar di TK. “Karena kami itu TK Islam, focus pengajaran kami termasuk adanya muatan local seperti Iqro. Alhmdulillah sih anak sudah bisa baca Quran terutama surat-surat pendek mulai dari Alfatihah hingga 10 surat pendek lainnya. Tapi ini tidak dipaksakan, karena RA kan lebih kepada format belajar sambil bermain,” sambung Cicih lagi.

Diluar kurikulum, RA juga melakukan kegiatan seperti ikut merayakan hari-hari besar Islam, semisal takbiran, mauled nabi, isra’ mikraj dan manasik haji. “Untuk kedepannya, diharapkan mereka siap menjadi siswa yang unggul menuju pendidikan dasar. Modal dasar nilai-nilai kebajikan, akhlak, prilaku sehingga di sekolah SD mereka mampu menjadi rangking 1-3 mengungguli yang lainnya. Sebab, generasi bangsa ditentukan anak didik. Sementara nilai-nilai moral tidak didapatkan ditempat lain,”.

Kemampuan guru RA di Kota Bekasi yang mendapatkan pengakuan dari Dirjen Pendis, Kemenag antara lain, mereka sudah menerbitkan buku RKA, Silabus Semeter 1 dan 2 , serta menerbitkan edisi majalah internal. “Kami juga minta perhatian pemerintah daerah, dalam hal ini Walikota Bekasi. Sebab, saat ini kami kesulitan tempat aula dan sekretariat untuk kegiatan peningkatan SDM guru RA. Karena kami juga mengajar dan mengabdi untuk Kota Bekasi,” pinta Fauziah yang minta disampaikan ke Pemkot Bekasi. (tengku imam)

Dubes Swiss Bagikan Kacamata kepada Siswa Bekasi


Dubes Swiss, Heinz Walker Nederkoom     
Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Heinz Walker Nederkoom membagikan kacamata gratis terhadap siswa dan guru di SDN Jatikramat IV, SDN Jatibening X dan SDN Jatibening XI. Pembagian kacamata itu menurut Walker sebagai wujud partisipasi Negeri Swiss terhadap keberlangsungan pendidikan di Indonesia.

“Karena dengan kacamata prestasi bisa meningkat, dengan kaca mata kamu semua menjadi cantik-cantik dan ganteng-ganteng,” kata Walker dalam sambutannya pada saat memberikan kacamata dihalaman SDN Jatibening XI Komplek AL Pondokgede, Kota Bekasi, Jum’at, 19 Nopember 2010 lalu.

Yang unik dari kegiatan ini, selain disambut oleh Tari Topeng Blantek Bekasi, kalungan bunga juga dimeriahkan Tari Bali dari anak-anak SDN Jatibening X dan SDN Jatibening XI. Walker juga terlihat antusias mengikuti program ini hingga selesai. Bahkan dia memakaian kacamata kepada seluruh siswa dan guru yang mendapatkan bantuan program tersebut.

Kegiatan ini bekerja sama antara Yayasan Gerbang Insan Sejahtera pimpinan Bapak David bersama Kedutaan Besar Swiss di Indonesia. Kegiatan itu sendiri dilaksanakan sejak tanggal 1 Nopember hingga 1 Desember 2010 di seluruh Indonesia. Kegiatan ini mengambil tema, “Peduli pada Penglihatan Anak Bangsa”. (001)