Cari Blog Ini

LAPORAN UTAMA, PENDIDIKAN, KESEHATAN, LINGKUNGAN, DAERAH

Selasa, 23 Agustus 2011

Tahun 2012 Direncanakan Anggaran Pendidikan Rp286,6 Triliun


PR pemerintah menyelesaiakan 36,67% ruang kelas rusak baru akan tuntas pada anggaran tahun 2013


Pemerintah tetap berkomitmen mengalokasikan anggaran pendidikan lewat APBN minimal 20 persen.

Direncanakan anggaran pendidikan pada tahun 2012 mencapai Rp. 286,6 triliun atau sekitar 20,2% dari total APBN 2012. Dari anggaran sebanyak itu, prioritas diutamakan untuk biaya operasional sekolah (BOS) untuk 31,3 juta siswa SD/sederajat dan 13,4 juta siswa setingkat SMP.

Selain untuk membiayai BOS, pemerintah juga menyediakan beasiswa untuk 8 juta siswa miskin untuk semua jenjang pendidikan. 

Di tingkat pendidikan tinggi, Pemerintah memberikan beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik, Bantuan Belajar Mahasiswa, dan Beasiswa Bidik Misi yaitu bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan dan biaya hidup kepada para mahasiswa yang memiliki potensi akademik memadai, namun kurang mampu secara ekonomi

“Sejalan dengan itu, kita tingkatkan pula mutu dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan madrasah melalui sertifikasi guru sebanyak 90 ribu orang. Dari apa yang saya kemukakan tadi, insya Allah pada tahun 2012 mendatang, kita dapat mewujudkan pendidikan yang lebih merata dan lebih berkualitas kepada warga bangsa di seluruh tanah air,” kata presiden SBY saat membacakan nota keuangan dan RAPBN 2012 pada Sidang Paripurna menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-66 di Gedung DPR-RI beberapa waktu lalu.

323.509 Ruang Kelas Rusak

Tahun 2012 mendatang prioritas pembangunan pendidikan menitiberatkan pada peningkatan akses layanan dan pemerataan pendidikan yang bermutu dan terjangkau untuk pendidikan non formal dan jalur formal.

Selain itu merehabilitasi ruang kelas rusak di seluruh Indonesia pada jenjang SD dan SMP. Tetapi direncanakan penuntasan ruang kelas rusak tersebut baru akan selesai pada tahun 2013. 

Kondisi ruang kelas SD Rusak Nasional 2010

Saat ini jumlah ruang kelas SD hingga SMP yang rusak berat dan sedang mencapai 323.509 atau mencapai 36,67% ruang kelas yang ada saat ini. Dengan rincian; rusak ringan SD Negeri 144.708 (18,78%), SD Swasta 11.870 (1,54%). Ruang kelas rusak ringan SMP Negeri 32.240 (12,08%), SMP Swasta 7.743 (2,90%). Sehingga total ruang kelas rusak ringan SD dan SMP sebanyak 196.561 atau 35,3%.

Ruang kelas yang rusak berat saat ini untuk SD Negeri sebanyak 103.757 (13,46%), SD Swasta 6.841 (0,89%) dan rusak berat ruang kelas SMP Negeri 13.011 (4,87%), SMP Swasta 3.339 (1,25%). 

Distribusi ruang kelas SD yang tidak layak pakai tersebut tersebar di seluruh provinsi dan kab/kota di Indonesia. Yang terbanyak diantaranya Papua Barat 45,54%; Lampung 20,86%; Sulawesi Tengah 19,88%; Jawa Barat 18,61%; Sulawesi Tenggara 16,79%.

Sementara distribusi ruang kelas tidak layak pada SMP tersebar di provinsi Sulawesi Tenggara 20,88%; Papua Barat 13,26%; Sulawesi Barat 13,02%; Sumatera Selatan 9,59%; dan provinsi Bengkulu 8,80%.

Kondisi ruang kelas rusak SMP di Nasional 2010

Dengan banyaknya ruang kelas yang rusak ringan maupun berat, kementerian pendidikan nasional baru menargetkan menyelesaikan rehabilitasi ruang kelas tersebut tuntas pada tahun 2013.   

Sementara pemanfaatan penyerapan anggaran pendidikan diantaranya untuk di Kementerian Pendidikan Nasional Rp. 57,8 triliun, BOS SD-SMP Rp. 23,6 triliun, tunjangan profesi guru PNS Daerah Rp. 30,6 triliun atau naik 65% dari tahun 2011 yaitu Rp. 12,1 triliun. 

Khusus untuk tunjangan tambahan penghasilan guru PNS Daerah yang belum bersertifikasi disediakan sebesar Rp. 2,9 triliun. (bang imam/red/001)

PORSI ANGGARAN TAHUN 2005 – RAPBN 2012
TAHUN
TOTAL (Rp./triliun)
%
2005
78,5
13,9
2006
123,0
17,6
2007
142,2
18,9
2008
154,2
15,6
2009
208,3
20,8
2010
225,2
20,0
2011
266,9
20,2
*2012
286,6
20,2
Sumber : Nota Keuangan/RAPBN 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar