Bupati Garut HM Aceng Fikri memberikan bendera merah putih kepada Paskibraka Garut |
Demokrasi yang tumbuh khususnya di Kabupaten Garut harus tumbuh dan mekar. Kita pun ingin menghadirkan checks and balances dalam kehidupan berpemerintahan di daerah ini. Namun kita pun ngin mewujudkan daerah yang menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia tanpa diskriminasi.
Demikian benang merah sambutan Bupati Garut Aceg H.M. Fikri, S.Ag, selaku ispektur pada Upacara Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI Tingat Kabupaten Garut yag dipusatkan di Lapang Otto Iskandardinata Garut, Selasa (17/8).
Menurut bupati, kita merindukan daerah yang juga menjamin hak warga masyarakat untuk berserikat, berkumpul, dan menyatakan pendapat, termasuk hadirnya kebebasan pers. “Kita pun mendambakan hukum dan keadilan yang semakin ditegakkan, serta korupsi, kolusi dan nepotisme yang terus diberantas. Kita bertekad untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah yang baik”, ujarnya.
Lebih jauh, sebutnya, kita juga ingin mewujudkan pembangunan yang inklusif dengan desentralisasi dan otonomi daerah sehingga masyarakat Kabupaten Garut di berbagai wilayahnya dapat merasakan manfaat pembangunan daerah secara adil dan bermartabat, termasuk mendorong pembangunan ekonomi daerah yang semakin dapat dapat memberikan stimulus bagi kesejahteraan masyarakat.
Bupati mengakui dalam pelaksanaan agenda pemerintahan dan pembangunan darah di daerahnya prosesnya tidaklah selalu mudah, melainkan penuh dengan pasang surut, bahkan kerap menghadapi resistensi, serta ada pula pihak yang mungkin menafsirkan secara berlebihan. Namun semua itu, menurut bupati diakuinya sebagai hal wajar dalam proses yang sangat dinamis.
Sementara itu menyinggung tentang reformasi birokrasi, bupati menyatakan bahwa pembenahan birokrasi merupakan proses berkesinambungan dan menyeluruh, karena menyangkut perubahan sikap dan tingkah laku seluruh jajaran aparatur pemerintah daerah. Perubahan ini tidak hanya menyangkut struktur organisasi, namun menyangkut cara kerja, dispilin dan komitmen pada kerja serta terbangunnya sistem intensif dan sanksi yang adil dan setara. Karena itulah ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan dan sering kali terkesan berjalan sangat lambat, karena didalamnya terdapat banyak persoalan, sarat dengan prioritas yang seringkali tumpang tindih satu dengan lainnya.“Terlebih jika kepentingan kelompok atau bahkan politik belum dapat dikesampingkan untuk lebih mengedepankan kepentingan daerah dan masyarakat yang lebih besar”, tegasnya.
Bupati mengajak segenap masyarakat untuk berusaha keras mengubah nasib, dan memastikan Kabupaten Garut terus berjaya, tidak lekang karena panas dan tidak lapuk karena hujan.
Secara keseluruhan, meski dalam suasana menjalankan ibadah shaum, upacara berlagsung tertib dan hidmat. Bertidak selaku Komandan Upacara Danramil Leles Kapten Artileri Meda Darso, Komandan Kompi Paskibraka Letda Infanteri Imauel L. Roy P. Simbolon, Komandan Paskibraka Anto Iskadar (siswa SMAN 10 Garut), sedangkan pengibar bendera terdiri dari Azmi Anwar (SMA 11 Garut), Ferdi Yuda Pratama (SMA 11 Garut), dan Mohammad Iqbal (SMAN 1 Garut), sementara pembawa bendera Qurrotul ‘Ilmi siswi SMA 1 Garut. Pada kesepatan tersebeut dibacakan Teks Pancasila oleh Dandim 0611 Garut Letkol Arm. Edi Yusnandar, Teks Pembukaan UUD 1945 oleh Kapolres Garut AKBP Amur Candra J. Buana, sedangkan teks Proklamasi RI dibacakan Ketua DPRD Garut, Ahmad Bajuri.
Beberapa pejabat sipil dan militer turut hadir, diantaranya Wakil Bupati R. Diky Candra, Danrem 062 Tarumanagara Kolonel Inf, Asrobudi, danyon 303 Cibuluh Letkol Inf. Agus Supriyanto. (Biro Garut/Adang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar