Vovi Fauziah, Ketua PD Igra Kota Bekasi |
Ternyata prestasi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) terutama yang tergabung dalam Ikatan Guru Raudhatul Atfhal (IGRA) tidak kalah kemampuan akademiknya dengan guru sederajat di sekolah umum. Seperti yang dituturkan oleh Ketua Umum IGRA Kota Bekasi, Vovi Fauziah SPdI kepada Komunitas beberapa waktu lalu di Bekasi, banyak program untuk meningkatkan SDM guru IGRA telah berhasil dilaksanakan dan menuai prestasi gemilang.
Misalnya pada tahun 2008-2009 berturut-turut menyabet juara I sebagai guru teladan tingkat Wilayah se Provinsi Jawa Barat. Sedangkan di tahun 2010 ini Kota Bekasi (guru RA,red) juga menyabet juara I Kepala Sekolah Tingkat RA pada pemilihan guru dan kepala RA/Madrasah kreatif dan inovatif tingkat Wilayah Jabar. “Gurunya kami berhasil juara II,” kata Vovi Fauziah Ketua PD IGRA Kota Bekasi saat wawancara dengan Komunitas. Kepala sekolah tersebut selanjutnya mengikuti lomba kasek inovatif dan kreatif tingkat nasional yang mewakili Jabar.
Buah dari keberhasilan tersebut bukan didapat secara gratis. Menurut Ibu Cicih Nuraini SPd Ketua II PD IGRA yang mendampingi Ibu Fauziah, keberhasilan puncak sebagai juara satu berkat kegiatan rutin setiap bulan dalam pelaksanaan TOT (training og trainers) guru RA. “Tiap bulan kami lakukan dengan swadaya, priodik dan gratis. Sehingga saat ini kami memiliki 50 stok guru yang mumpuni dalam SDM berkualitas. Dan buktinya perwakilan itu mampu sukses menjadi yang terbaik di tingkat wilayah,” jelas Ibu Cicih.
Untuk meningkatkan dan memeratakan kemampuan guru, kemudian IGRA melebarkan sistem hingga di tingkat kepengurusan kecamatan dengan membentuk gugus/KKG dan grup serta mengadakan seminar-seminar pada tema ilmu khususnya yang lagi tren saat ini yaitu pendidikan berkarakter.
“Niatnya menuju Islam yang berkualitas, atau guru Islam yang berakhlakul karimah,” kata Cicih lagi. Selain itu, karena memiliki pendanaan dari swadaya, sudah dilakukan pembelian infokus dan laptop untuk tiap kecamatan. Sehingga IGRA PD 2 tidak lagi memberikan materi langsung terhadap guru RA karena sudah ada generasi di tingkat kecamatan.
“Belum lama ini, kami juga memberikan pelatihan IT terhadap guru RA. Biar mereka melek teknologi,” jelas Cicih.
Sedangkan untuk siswa-siswi RA, IGRA Kota Bekasi secara rutin melaksanakan kegiatan minimal 2 kali setahun. Diantaranya, festival anak taqwa. Festival ini memperlombakan seni, olahraga, lomba kognitif seperti cerdas-cermat sebagai inovasi pendidikan. Tingkat kepandaian siswa yang belajar di RA tidak kalah dengan yang belajar di TK. “Karena kami itu TK Islam, focus pengajaran kami termasuk adanya muatan local seperti Iqro. Alhmdulillah sih anak sudah bisa baca Quran terutama surat-surat pendek mulai dari Alfatihah hingga 10 surat pendek lainnya. Tapi ini tidak dipaksakan, karena RA kan lebih kepada format belajar sambil bermain,” sambung Cicih lagi.
Diluar kurikulum, RA juga melakukan kegiatan seperti ikut merayakan hari-hari besar Islam, semisal takbiran, mauled nabi, isra’ mikraj dan manasik haji. “Untuk kedepannya, diharapkan mereka siap menjadi siswa yang unggul menuju pendidikan dasar. Modal dasar nilai-nilai kebajikan, akhlak, prilaku sehingga di sekolah SD mereka mampu menjadi rangking 1-3 mengungguli yang lainnya. Sebab, generasi bangsa ditentukan anak didik. Sementara nilai-nilai moral tidak didapatkan ditempat lain,”.
Kemampuan guru RA di Kota Bekasi yang mendapatkan pengakuan dari Dirjen Pendis, Kemenag antara lain, mereka sudah menerbitkan buku RKA, Silabus Semeter 1 dan 2 , serta menerbitkan edisi majalah internal. “Kami juga minta perhatian pemerintah daerah, dalam hal ini Walikota Bekasi. Sebab, saat ini kami kesulitan tempat aula dan sekretariat untuk kegiatan peningkatan SDM guru RA. Karena kami juga mengajar dan mengabdi untuk Kota Bekasi,” pinta Fauziah yang minta disampaikan ke Pemkot Bekasi. (tengku imam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar