Jatiasih (BEKASI), 19 Pebruari 2011
Ibu Karsim (53) memulung buat makan |
Hari itu Ibu Karsim (53 tahun) tersenyum lebar. Karena tidak perlu berpeluh dan berjalan dari rumah ke rumah, ia sudah mendapatkan botol bekas dan bungkus kue sekira 3 karung. “Lumayan mas, kita butuhnya bayar lsitrik dan makan sehari-hari,” sela Bu Karsim yang sehari-hari memulung di komplek Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) kepada Komunitas, Sabtu, 19 Pebruari 2011.
Kegiatan memulung dan mengumpulkan barang bekas oleh ibu 5 anak ini sudah dilakoninya sejak tahun 2007 lalu. “Sudah saya jalanin sejak bapak meninggal 4 tahun lalu. Kalau tidak begini, siapa yang mau member makan. Untung bapaknya ada warisan rumah, sehingga tidak perlu kontrak lagi,” kata Ema’ panggilan akrab masyarakat PGP kepadanya.
Suaminya dulu berprofesi sebagai supir PPD ini tinggal di RT 001/08 No. 30 hanya mengandalkan memulung barang bekas dan belas kasihan orang komplek. “Saya mulung hanya sekitar PGP saja. Semua ibu-ibu sudah pada kenal, kadang ada yang suka pada ngasih duit. Ada yang 10 ribu ada yang 5 ribu,” papar Ema’ lagi.
Barang bekas yang dikumpulkan tidak langsung dijual kepada pengumpul. Melainkan dipilah-pilah terlebih dahulu antara tutup botol, botol aqua gelas, sedang, kertas, bungkus/kotak kue, Koran dan lainnya. Harganya juga tidak menentu, tergantung maunya pengumpul atau agen. Ia menjual antara 1 sampai 1,5 bulan sekali.
“Bisa dapat kadang 400 ribu, tapi kadang Cuma 250 sampai 300 ribu. Tergantung milik,” kata Ema asal Brebes ini.
Saat ini katanya harga-harga lagi baik. Untuk tutup botol biasa dijual 2 ribu, botol 1.500, kotak nasi/kertas 500 per kg. “Tapi kalau tutup botol aqua yang bersih bisa dapat 4 ribu per kilo,” ujarnya.
Hari ini Ibu Karsim sangat beruntung, karena ada kegiatan peresmian Pos Pemantauan Pertemuan Kali Cileungsi-Cikeas dan Bekasi (P2C). Sehingga hajatan ini mengundang banyak orang. Ia sangat bergembira, karena hari itu sedikitnya dia dapat mengumpulkan barang bekas hingga 3 karung.
“Alhamdulillah, hari ini sangat lumayan,” katanya tersenyum. (bang imam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar