Surabaya - Kota Surabaya terpuruk di peringkat 17 untuk jumlah nilai hasil Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Dasar (SD) tahun ajaran 2010-2011.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur M Harun kepada wartawan di Surabaya, Sabtu, mengatakan, tahun ini Surabaya berada di posisi 17 dan hasilnya jauh dari Kota Mojokerto yang berada di urutan teratas.
"Surabaya memang berada di peringkat 17. Hasil jumlah nilai UN masih didominasi daerah, seperti Kota Mojokerto yang kemudian disusul oleh Kabupaten Sidoarjo," ujarnya.
Peringkat berikutnya dalam "sepuluh besar" yakni Kabupaten Madiun, Kota Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Gresik, Kota Madiun, dan Kabupaten Nganjuk.
Tahun ini, katanya, sebanyak 597.761 siswa SD mengikuti UN di Jawa Timur dari 25.528 sekolah penyelenggara dengan kelulusan 100 persen, namun urutan teratas dengan nilai terbaik didominasi daerah.
Tidak hanya itu saja, untuk prestasi siswa SD/MI swasta, Surabaya malah berada di peringkat 18.
"Daerah juga masih mendominasi untuk peringkat terbaik antar-kota dan kabupaten dalam jumlah nilai UN di seluruh Jawa Timur," tukas mantan Kepala Dinas Pariwisata tersebut.
Sepuluh kabupaten/kota yang menempati posisi 10 besar untuk SD swasta Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Madiun, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Gresik, Kota Madiun, Kota Lamongan dan Kabupaten Nganjuk.
Sementara itu, sekolah yang menduduki posisi tiga besar dalam UN tahun ini yakni SDN Made 4 Lamongan, SDN Kedung Gempol Mojokerto dan SD Al Yalu Malang.
Untuk siswa dengan nilai UN tertinggi yaitu Dyah Ayu Sentari dari SDN 1 Sidokumpul 4 Gresik dengan 29,70, lalu disusul oleh Bejani Putri Sisiw dari SDN 1 Kalibaru Wetan Banyuwangi dengan nilai yang sama. Peringkat ketiga diraih Siti Ajizah dari SDN Kepulungan 1, Gempol, Pasuruan, dengan nilai 29,60.
Berikutnya, nilai tertinggi di Surabaya yang diraih Christoper Eri Susanto asal SD Petra 5 menempati urutan keempat se-Jawa Timur dengan nilai 29,50. Nilai yang sama juga diraih oleh Raissa Rahmani Putri dari MI Muhammadiyah 25.(antara)
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur M Harun kepada wartawan di Surabaya, Sabtu, mengatakan, tahun ini Surabaya berada di posisi 17 dan hasilnya jauh dari Kota Mojokerto yang berada di urutan teratas.
"Surabaya memang berada di peringkat 17. Hasil jumlah nilai UN masih didominasi daerah, seperti Kota Mojokerto yang kemudian disusul oleh Kabupaten Sidoarjo," ujarnya.
Peringkat berikutnya dalam "sepuluh besar" yakni Kabupaten Madiun, Kota Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Gresik, Kota Madiun, dan Kabupaten Nganjuk.
Tahun ini, katanya, sebanyak 597.761 siswa SD mengikuti UN di Jawa Timur dari 25.528 sekolah penyelenggara dengan kelulusan 100 persen, namun urutan teratas dengan nilai terbaik didominasi daerah.
Tidak hanya itu saja, untuk prestasi siswa SD/MI swasta, Surabaya malah berada di peringkat 18.
"Daerah juga masih mendominasi untuk peringkat terbaik antar-kota dan kabupaten dalam jumlah nilai UN di seluruh Jawa Timur," tukas mantan Kepala Dinas Pariwisata tersebut.
Sepuluh kabupaten/kota yang menempati posisi 10 besar untuk SD swasta Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Madiun, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Gresik, Kota Madiun, Kota Lamongan dan Kabupaten Nganjuk.
Sementara itu, sekolah yang menduduki posisi tiga besar dalam UN tahun ini yakni SDN Made 4 Lamongan, SDN Kedung Gempol Mojokerto dan SD Al Yalu Malang.
Untuk siswa dengan nilai UN tertinggi yaitu Dyah Ayu Sentari dari SDN 1 Sidokumpul 4 Gresik dengan 29,70, lalu disusul oleh Bejani Putri Sisiw dari SDN 1 Kalibaru Wetan Banyuwangi dengan nilai yang sama. Peringkat ketiga diraih Siti Ajizah dari SDN Kepulungan 1, Gempol, Pasuruan, dengan nilai 29,60.
Berikutnya, nilai tertinggi di Surabaya yang diraih Christoper Eri Susanto asal SD Petra 5 menempati urutan keempat se-Jawa Timur dengan nilai 29,50. Nilai yang sama juga diraih oleh Raissa Rahmani Putri dari MI Muhammadiyah 25.(antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar