HM. Jusuf Kalla |
Yogyakarta (MAJALAH KOMUNITAS) - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta akan meresmikan "JK School of Government" sebagai upaya untuk membentuk calon pemimpin yang berkarakter dan berakhlak mulia berlandaskan nilai-nilai Islam.
"Jusuf Kalla (JK) adalah seorang pemimpin sekaligus pengusaha, sehingga diharapkan dapat menginspirasi para mahasiswa. Pemberian nama JK itu sebagai bentuk penghargaan kepada mantan wakil presiden itu," kata Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Dasron Hamid di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, JK terbukti telah berkontribusi besar melalui kebijakan publiknya dengan keberhasilannya mengelola konflik, terutama di daerah Aceh, Ambon, dan Poso. JK juga mampu dan tanggap memberikan keputusan dengan tepat dan cepat, serta menunjukkan harga diri dan kebanggaan terhadap bangsa dan negara Indonesia.
"Sekolah itu diharapkan mampu menjadi institusi terdepan bagi peneliti dan praktisi dalam ilmu pemerintahan di kawasan Asia pada 2025, dan di dunia pada 2035 melalui program penelitian, pertukaran mahasiswa dan dosen, konferensi, dan publikasi," katanya."Jusuf Kalla (JK) adalah seorang pemimpin sekaligus pengusaha, sehingga diharapkan dapat menginspirasi para mahasiswa. Pemberian nama JK itu sebagai bentuk penghargaan kepada mantan wakil presiden itu," kata Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Dasron Hamid di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, JK terbukti telah berkontribusi besar melalui kebijakan publiknya dengan keberhasilannya mengelola konflik, terutama di daerah Aceh, Ambon, dan Poso. JK juga mampu dan tanggap memberikan keputusan dengan tepat dan cepat, serta menunjukkan harga diri dan kebanggaan terhadap bangsa dan negara Indonesia.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UMY Achmad Nurmandi mengatakan sekolah yang merupakan hasil kerja sama antara Jurusan Ilmu Pemerintahan UMY dengan JK itu diharapkan mampu membentuk suatu kepemimpinan yang baik, karena seorang pemimpin harus bisa mengelola konflik.
"Dalam suatu negara demokrasi, kontribusi signifikan yang bisa diberikan pemimpin dalam pemerintahan, yakni tidak hanya bisa menyelesaikan satu konflik, tetapi beberapa konflik dalam waktu yang relatif singkat," katanya.
Ia mengatakan setelah masa otoriter dalam kepemimpinan Orde Baru, demokratisasi memerlukan sebuah kepemimpinan dalam menyelesaikan berbagai persoalan bangsa. Dengan kepemimpinan yang baik, maka beragam permasalahan bangsa dan negara dapat diatasi.
"JK sebagai tokoh bangsa dinilai memiliki keberhasilan diri dalam menyelesaikan berbagai masalah dan isu bangsa seperti persoalan konflik dan kebijakan publik lainnya," katanya.
Direktur Magister Ilmu Pemerintahan (MIP) UMY Ulung Pribadi mengatakan melalui sekolah itu para mahasiswa akan memperoleh wawasan dan pengalaman JK, baik secara nasional maupun internasional.
"Selain itu, mereka juga akan belajar bahwa suatu pembuatan keputusan yang cepat dan tepat dalam pemerintahan memerlukan perencanaan dan implementasi yang benar. Hal tersebut juga dapat dipelajari dari sosok JK," katanya.
"JK School of Government" akan diresmikan oleh JK di UMY pada 14 Juli 2011. ***
Sumber : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar