Pesantren Ramah Anak di Garut. Foto: Humas |
Garut, Jabar (MAJALAH KOMUNITAS) - Dalam rangkaian kegiatan memperingati Hari Anak Nasional, Lembaga Studi Agama dan Filsafat (LSAF) menyelenggarakan kegiatan Diseminasi Survey KAP Pesantren Ramah Anak (PRA) serta Dialog Interaktif Mendukung SK Bupati untuk Implementasi PRA pada Jumat (29/07) di Aula Kantor MUI Jalan Otto Iskandardinata Tarogong Garut.
Menurut Mochamad Ziaulhaq, LSAF sebagai pendamping program Pesantren Ramah Anak, tergabung dalam kemitraan LSAF, UNICEF, Terre des Hommes Netherland (Tdh), dan Pesantren Mitra Program. Pesantren Ramah Anak merupakan pesantren yang membuat anak nyaman serta betah, mulai dikembangkan sejak tahun 2008 pada 3 pesantren di Garut, yaitu Pesantren Persatuan Islam 76 Tarogong, Pesantren An-Nur Cilawu, dan Ma’had Darul Arqam Muhammadiyah.
Program bertujuan untuk membangun persepsi, sikap, dan perilaku terhadap anak di lingkungan pesantren sesuai dengan prinsip-prinsip perlindungan anak yang sangat dijunjung Islam.
Berdasarkan Survey pada Pesantren Mitra, diketahui adanya kontribusi pesantren dalam perlindungan anak. Survey menghasilkan beberapa kesimpulan; di antaranya pesantren memiliki pemahaman bahwa Islam melindungi anak, aturan pesantren yang jelas sangat penting agar tidak diinterpretasikan secara personal, pola asuh di pesantren menciptakan anak mandiri, dan kajian keislaman di pondok kurang optimal karena lebih banyak difokuskan ke pengetahuan umum. Biro Garut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar