Cari Blog Ini

LAPORAN UTAMA, PENDIDIKAN, KESEHATAN, LINGKUNGAN, DAERAH

Rabu, 26 Januari 2011

Mengintip Pengalaman Guru TK Menjadi Relawan Merapi


“Mulai hari ini ibu-ibu resmi jadi relawan,” kata Ade Safaat penanggungjawab kegiatan 3 hari menjadi relawan merapi membakar semangat guru-guru yang tergabung dalam Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bekasi.

Sesuai schedule detail rundown yang ditetapkan oleh panitia kegiatan, persiapan menuju merapi dimulai dari titik star dari Islamic Center Bekasi. Kegiatan ini dikoordinasikan dengan menggandeng Dongeng Ceria Mangement (DCM) dan Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa yang saat ini memang sudah membantu pemulihan korban erupsi merapi.

Tim relawan merapi dari guru TK ini telah mempersiapkan jauh-jauh hari. Dari 4 hal yang dibutuhkan korban merapi, yakni pembangunan shelter, pemulihan ekonomi (pemberian modal), pembangunan/pipanisasi sumber air minum dikampung baru yang akan dibangun, dan sarana pendidikan atau gedung serbaguna yang juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ibu-ibu PKK, TK maupun majelis taklim. Sebagai pendidik relawan guru TK memilih untuk membantu di bidang pendidikan.

Setelah memberikan arahan berturut-turut mulai dari penanggungjawab kegiatan, sambutan ketua IGTKI-PGRI, sambutan perwakilan Dinas Pendidikan hingga pengarahan dari DMC Dompet Dhuafa, rombongan mulai berangkat sekitar pukul 07.00 dengan 6 armada dipandu langsung oleh Dompet Dhuafa.

Relawan menginap di rumah ibu Hj Wiwik di Kampung Bendosari Desa Tanjungsari, Kecamatan Manisrenggo Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Hari kedua sesuai schedule relawan akan mengadakan belajar dan dongeng ceria disertai permainan game terhadap anak korban merapi.

Dibagi dalam 2 kelompok setelah sebelumnya mengunjungi posko DMC Dompet Dhuafa di kawasan Pogung Lor Sleman, dan memberikan sejumlah uang untuk membangun tempat ibadah dan gedung serbaguna dan membangun sarana pendidikan—kemudian relawan menuju kawasan Kaliurang Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang.

Disini 2 kelompok dipisah untuk mengajar dan mendongeng ceria terhadap anak-anak. Kelompok I ditempatkan di SDN Kaliurang 1 yang bertemu dengan sekitar 125 anak, sedangkan Kelompok II bergabung di Musholla sekitar 2 km dari SDN Kaliurang 1.

Dari kegiatan tersebut, tampak anak-anak sangat ceria dan bercengkrama dengan guru relawan dan dibantu oleh relawan DMC. Kegiatan ceria bersama anak merapi berjalan hingga 2-3 jam. Diakhir acara dibagikan bingkisan peralatan sekolah kepada semua anak dari tingkat TK hingga SD.

Hari ketiga saatnya melihat secara dekat kondisi perkampungan di lereng gunung merapi pasca erupsi. Dahsyatnya erupsi dan awan panas meluluhlantakkan perkampungan hingga radius 10 km di 4 kabupaten yang mengelilingi merapi.

Pada siang harinya, rombongan yang diwakili oleh Hj Nurmah, Ibu Agustin, Ibu Dian dan Pak Ade Safaat bersilaturrahmi dengan Ketua IGTKI-PGRI Provinsi DIY, Tri Hariyatni di TK Negeri Pembina Jl Glagah Sari  UH 3/639 Yogyakarta. Ibu Tri ditemani pengurus lainnya menyampaikan terima kasih atas kunjungan dan niat baiknya guru TK yang ikhlas membantu sekaligus menjadi relawan.

Pada sore harinya, relawan guru TK Kota Bekasi kembali dengan membawa renungan bahwa bila Tuhan berkehendak, apapun akan bisa terjadi. Mereka berharap dengan bantuan yang diberikan dapat meringankan beban hidup korban merapi. (prawoto/001/red)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar