Kepedulian Alumni SD-SMP Al Azhar Kelapa Gading Angkatan '95 dan '98 menyelesaikan pembangunan Gedung SD-SMP AR RAHMAH Kampung Sawah Cilincing Jakarta Utara
penyerahan bantuan secara simbolis oleh alumni Al-Azhar kepada Ustad Nurdin/foto:Prawoto |
Mahalnya biaya pendidikan membuat warga Kampung Sasak dan Kampung Rawamalang, Kelurahan Semper Timur Kecamatan Cilincing Jakarta Utara mengurungkan niatnya untuk menyekolahkan anaknya. Praktis, hingga tahun 2007 hampir seluruh anak usia sekolah di kampung itu tidak ada yang mengenyam pendidikan. Pun untuk sekedar pandai membaca, atau lulus sekolah dasar.
Daerah Kampung Rawamalang dan Kampung Sawah serta sepanjang jalan Cakung Cilincing memang tergolong kawasan padat penduduk miskin. Umumnya mereka bekerja sebagai pemulung dan pengumpul barang bekas. Dahulu sebelum menjadi hunian, Kampung Sawah dan Rawamalang merupakan rawa-rawa dan tempat pembuangan sampah industri.
Adalah Ustadz Nurdin Sajali asal Kabupaten Indramayu yang prihatin terhadap kondisi tersebut. Berbekal kenekatannya, ia mendirikan sekolah madrasah sederhana untuk anak-anak Kampung Sawah. Sekolah yang didirikannya tanpa memungut biaya alias gratis.
Berbagai halangan dan hambatan kerab ditemui sang ustadz. Banyak anak yang tidak berminat, karena jika bersekolah tidak akan mendapatkan duit dan mengganggu pekerjaannya memulung membantu orang tuanya. Namun, lambat laun sekolah ini sudah menjadi harapan kampung sawah. “Tahun ini, siswa SD-SMP kami lulus 100 persen,” kata ustadz Nurdin bangga.
Kendala Gedung
Tahun ini minat anak-anak Kampung Sawah untuk bersekolah cukup antusias. Sehingga 3 ruang kelas yang sudah ada tidak dapat menampung. Sementara, bangunan 4 ruang gelas bertingkat tidak kunjung selesai akibat ketiadaan biaya.
Menurut ustadz, mereka melaksanakan proses belajar mengajar hanya memanfaatkan dana BOS dan BOP. Beberapa donator memang ada, tapi tidak tetap. Sehingga keberlangsungan pendidikan di Kampung Sawah terancam.
Untunglah, sekelompok anak muda yang mengaku alumni SD-SMP Al-Azhar Kelapa Gading angkatan 95-98 mau membantu. Budi koordinator alumni dalam kunjungannya pada bulan puasa lalu berjanji akan menyelesaikan 4 ruang kelas yang sedang dibangun.
Mereka merogoh kocek pribadi membantu penyelesaian gedung. Saat itu secara simbolis anak muda tersebut memberikan beasiswa dan THR untuk siswa dan guru. “Kami akan membantu menyelesaikan 2 rombel gedung atas. Termasuk akan menyediakan meja dan kursi serta ATK-nya. Kegiatan saat ini sudah menjadi kegiatan rutin alumni SD-SMP Al-Azhar Kelapa Gading. Alhamdulillah tahun ini merupakan tahun ketiga,” kata Budi dalam sambutannya.
Warga berharap bantuan tidak sampai berhenti sampai disitu. Mereka ingin anaknya bias meneruskan sekolah ke jenjang SMA. “Mohon adik-adik mahasiswa juga membangun SMA. Disini belum ada sekolah, kalau jauh kami tidak ada biaya,” ujar salah satu ibu yang berharap donator memperhatikan nasib mereka. (prawoto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar